Konsepsi Masalah Sosial
Masyarakat adalah dinamis, karena
masyarakat merupakan sekumpulan dan sekaligus individu, keluarga, kelompok dan
organisasi yang saling berinteraksi dan berindepandensi untuk mencapai tujuan. Aktivitas pencapaian tujuan tersebut hendaknya
dilakukan sesuai dengan norma dan nilai yang ditetapkan. Bervariasinya
menyebabkan di antara mereka melakukan aktivitas menyimpang dari norma dan
nilai, sehingga masalah sosial selalu ada dan terjadi dalam masyarakat.
Selain itu, masalah sosial juga menunjukkan
ketidakharmonisan atau disorganisasi sistem-sistem sosial yang ada dalam
masyarakat, baik sistem keluarga, sistem sosial lokal hingga negara.
Sistem-sistem sosial tersebut tidak mampu melaksanakan perananya dengan baik,
sehingga sekelompok individu dalam masyarakat terlempar dari sitem sosial yang
normatif. Masalah sosial terjadi karena struktur dari sistem masyarakat tidak
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Contoh masalah sosial tersebut antara
lain adalah pengangguran, kemiskinan, daerah kumuh, pengungsi, perdagangan anak
dan wanita.
Menurut
perspektif profesi pekerjaan sosial, masalah sosial merupakan kondisi atau
sitiasi sosial yang dinilai orang sebagai kondisi yang tidak enak dan
mengganggu. Suatu kondisi disebut masalah sosial atau tidak tergantung pada
orang atau pihak yang memberikan penilaian dan alasan penilaiannya.
Masalah sosial
timbul dari berbagai sebab, baik faktor pelaku (internal factor) maupun faktor
lingkungan (eksternal factor). Faktor-faktor internal dan eksternal saling
berinteraksi dan berindependensi, sehingga masalah sosial biasanmya kompleks
dan tidak mudah dipecahkan. Masalah sosial mempunyai berbagai dimensi, baik
ekonomi, sosial, budaya, biologis, psikologis, spiritual, hukum maupun
keamanan, sehingga masalah sosial hanya bisa didekati secara lintas sektor dan
interdisipliner.
Perubahan dan
perkembangan masyarakat terjadi secara bervariasi, artinya ada yang terjadi
secara lambat (evalution), namun akan ada yang terjadi secara cepat
(revolution). Perubahan dan perkembangan masyarakat secara secapt, apalagi
tidak direncanakan dengan baik (unplanned), biasanya menimbulkan masalah
sosial. Masyarakat senantiasa berupaya menyesuaikan diri dengan perubahan dan
perkembangan tersebut, namun biasanya ada sekelompok individu yang tidak mampu
melakukannya, sehingga berada dalam kesulitan (private trouble) dan masalah
(private problems).
Masalah sosial
merupakan dampak interaksi sosial antar individu, antar individu dengan
kelompok, dan antar kelompok. Interksi sosial berkisar pada ukuran nilai, adat
istiadat, tradisi dan ideologi, yang ditandai dengan proses sosial yang
disosiatif. Masalah sosial menunjukan ketidaksesuaian antar unsur kebudayaan,
sehingga membahayakan kehidupan masyarakat. Banyak pakar yang menggunakan
ukuran atau indeks untuk memahami masalah sosial, misalnya indeks simple rates,
social distance, dan compisite. Indeks simple rates yaitu angka laju gejala
abnormal dalam masyarakat, seperti angka bunuh diri, perceraian, kenakalan anak
dan seterusnya. Indeks social distance yaitu angka jauhnya jarak individu
dengan individu lain atau dengan sistem sumber.Individu yang merasa dirinya
jauh dari individu lain dan sistem sumber akan mengalami hubungan yang kurang
harmonis, sehingga mengalami kesulitan melaksanakan peranan (private troubles)
dan dapat melakukan perilaku menyimpang (deviant behavior). Indeks composite
yaitu gabungan dari berbagai indeks dan bermacam-macam aspek yang mempunyai
kaitan satu dengan lainnya. Selain itu, dapat digunakan kriteria umum yang
dapat dipakai sebagai ukuran terjadinya suatu disorganisasi dalam masyarakat,
seperti: keresahan sosial (social unrest).
HAKEKAT MASALAH SOSIAL
Menurut Soerjono
Soekanto, masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika
terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan
hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Senada dengan hal pendapat tersebut, Rubington
dan Winberg (1999) mendifinisikan masalah sosial sebagai berikut : ” Social
problems as an alleged situation that is incompaible with the values of
significant number of people who agree that action is needed to alter the
situation”. Definisi tersebut menyebutkan bahwa masalah sosial yang diduga
dan dianggap oleh banyak orang bertentangan dengan nilai, sehingga mereka
setuju adanya tindakan untuk mengatasi atau menghilangkan situasi tersebut.
Berdasarkan definisi di atas, maka terdapat berbagai unsur dari pengertian
masalah sosial yaitu :
- Situasi. Masalah sosial merupakan suatu situasi, namun sembarang situasi. Masalah sosial adalah situasi yang diduga atau dianggap menggangu atau tidak mengenakkan orang lain. Situasi bermasalah juga dapat menggambarkan adanya ketimpangan atau kesenjangan anatar situasi yang diharapkan dengan situasi nyata ( a significant discrepancy between standart and social actuality) situasi tersebut dapat bernuansa mikro, meso, makro; serta berkonteks lokal, regional, nasional dan internasional.
- Orang. Dalam masalah sosial paling tidak terdapat tiga pihak yang terlibat. Pihak pertama adalah orang yang memahami masalah sosial atau melakukan pelanggaran (client). Pihak kedua adalah orang uang menjadi korban masalah tersebut ( victim). Pihak ketiga adalah orang yang berkaitan dengan permasalahan dan menilai situasi tersebut sebagai situasi yang bermasalah (significant others).
- Norma dan nilai. Dalam masalah sosial terdapat norma dan nilai yang dilanggar, padahal norma dan nilai seharusnya dijunjung tinggi dan dijadikan landasan dalam berperilaku. Jadi kalau ada individu yang melanggar norma dan nilai, maka individu lain akan bereaksi terhadap pelanggaran tersebut.
- Tindakan. Jika ada masalah sosial, maka orang mengharapkan ada tindakan untuk menghadapi dan memecahkan masalah sosial tersebut (problems solving and coping) Tindakan tersebur dapat dilakukan oleh mereka sendiri atau pihak lain.
PRINSIP MASALAH SOSIAL
Untuk dapat memahami masalah
sosial, sebaiknya diketahui prinsip-prinsip yang ada dalam masalah sosial
yaitu:
- Kompleksitas. Masalah sosial disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor internal (pelaku) maupun eksternal (lingkungan/sistem sosial) Tidak ada masalah sosial yang disebabkan oleh faktor tunggal, tetapi selalu multi faktor. Disamping itu, suatu masalah sosial senantiasa berkaitan dengan masalah-masalah sosial lainnya.
- Komprehensif. Masalah sosial dapat dilihat dari berbagai sudut pandang/perspektif, seperti : fisik, ekonomis, sosial, budaya, hukum, psikologis dan keamanan.
- Interdisipliner. Masalah sosial bukan hanya monopoli satu disiplin ilmu saja. Masalah sosial tidak dapat didekati dan ditangani oleh satu disiplin ilmu, namun perlu kerjasama antar disiplin.
- Berkesinambungan. Masalah sosial akan terus ada seiring dengan kehidupan masyarakat. Hal itu menunjukkan bahwa setiap masyarakat pasti mempunyai masalah sosial, baik itu masyarakat pertanian, nelayan, industri, masyarakat pedesaan, pinggiran dan perkotaan. Masalah sosial memang dapat dikendalikan agar tidak tumbuh liar dan berkembang. Dapat direduksi dan dipecahkan, namun dapat tumbuh kembali atau muncul kembali dengan wajah dan penampilan baru.
Pendekatan untuk
menentukan klasifikasi masalah sosial biasanya bersifat dikotomis, sehingga
terdapat istilah masalah sosial berikut ini:
Masalah sosial Patalogis
dan Non – Patalogis
Masalah sosial patalogis
mengacu kepada penyakit sosial masyarakat, sehingga masalah sosial tersebut
sulit sekali dipecahkan, karena seiring dengan kehidupan masyarakat itu
sendiri, misalnya adalah : pelacuran (prostitution), kejahatan (crimes), dan
penjudian (gambling). Masalah sosial non patalogis mengacu kepada masalah
sosial yang bukan penyakit sosial masyarakat, sehingga relatif dapat
dihilangkan atau ditanggulangi, misalnya adalah : kebut-kebutan di jalan,
perkelahian pelajar, dan penipuan. Hal yang perlu diperhatikan adalah jika
masalah sosial non patalogis tidak ditangani secara serius dapat menjadi
masalah sosial patalogis.
Masalah sosial Klasik –
Konvensional dan Modern – Kotemporer
Masalah sosial
klasik-konvensional menunjukan masalah sosial yang terjadi di jaman dulu atau
pada masyarakat tradisional atau pertanian, walaupun masalah tersebut hingga
kini masih tetap ada. Contohnya adalah masalah kemiskinan, pengangguran,
kejahatan dan pelacuran. Masalah sosial modern – kotemporer menunjukkan masalah
sosial yang baru muncul pada masa sekarang atau masyarakat industri, misalnya
masalah NAPZA, perdagangan anak dan wanita (traficking), anak jalanan (street
childern), penyalahgunaan obat (drug abuse) dan terorisme.
Masalah Sosial Manifes
dan Laten
Masalah sosial manifes
(manifes social problems) merupakan masalah sosial yang timbul sebagai akibat
terjadinya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat. Kepincangan tersebut
disebabkan karena tidak sesuainya dengan norma dan nilai masyarakat, sehingga
anggota masyarakat melakukan penyimpangan (deviant behavior). Masyarakat pada
umumnya tidak menyukai tindakan-tindakan menyimpang, sehingga berupaya untuk
menghadapi dan mengatasi masalah sosial tersebut. Jadi masalah sosial manifes
merupakan masalah sosial yang sudah ada dan terjadi. Masalah sosial laten
(latent social problems) merupakan masalah sosial yang sebenarnya sudah ada,
walaupun belum meluas, namun oleh sekelompok masyarakat ditutup-tutupi dan
dianggap tidak ada. Masalah sosial ini sewaktu-waktu akan muncul menjadi
masalah sosial manifes. Misalnya masalah konflik sosial yang disebabkan oleh suku,
ras, agama, dan antar golongan, kebebasan hubungan seks di kalangan ramaja dan
terorisme.
Masalah Sosial Strategis
dan Biasa
Masalah sosial strategis
mengacu kepada masalah sosial yang dianggap sentral dan mengakibatkan masalah-masalah sosial
lainnya, seperti kemiskinan. Kemiskinan dianggap sebagai masalah sosial
strategis karena dapat menyebabkan keterlantaran, kejahatan, pelacuran,
kebodohan, dan sebagainya. Masalah sosial biasa mengacu kepada masalah sosial
yang sering terjadi di masyarakat, namun dianggap tidak terlalu menimbulkan
dampak besar, misalnya : pertengkaran dalam keluarga, perceraian, dan
perkelahian.
Sumber :
Dwi Heru Sukoco.
Masalh Sosial dan Keberfungsian Sosial, dalam Edi Suharto. (editor). 2004. Isu-Isu
Tematik Pembangunan Sosial : Konsepsi dan Strategi: Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial RI.
nice post, keep up the good work!
BalasHapus